Pelaksanaan proyek fitoremediasi merupakan langkah lanjutan dari rancangan yang telah dibuat peserta didik. Pada tahap ini, peserta didik menerapkan secara langsung sistem pemurnian air limbah menggunakan tanaman eceng gondok, yang sebelumnya telah dirancang berdasarkan prinsip ilmiah dan pendekatan Etno-STEM. Proyek ini bertujuan menjawab tantangan lingkungan nyata di sekitar siswa, seperti pencemaran air akibat limbah pewarna kain tradisional sasirangan.
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) dipilih sebagai agen fitoremediasi karena memiliki kemampuan menyerap zat pencemar seperti logam berat dan senyawa organik, melalui mekanisme biologis dan kimia:
Fitoekstraksi: Penyerapan logam berat oleh akar tanaman
Fitodegradasi: Penguraian senyawa organik oleh enzim atau mikroorganisme
Fitofiltrasi: Penyaringan partikel tersuspensi dan zat pencemar oleh akar
Dalam praktiknya, peserta didik mengamati langsung perubahan karakteristik air (warna, pH, bau, kekeruhan) dari hari ke hari. Pengamatan ini bertujuan menilai efektivitas proses fitoremediasi yang berlangsung alami.